Jumat, 01 April 2016

KASUS PENDERITA GONDOK (KELENJAR TYROID)



LATAR BELAKANG

Seorang mahasiswi umur 19 tahun datang ke dokter puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan sejak 6 bulan yang lalu semakin membesar. Mahasiswi tersebut mengeluh sering berdebar-debar dan terasa panas pada bagian benjolan tersebut. Dari anamnesis diketahui dia berasal dari daerah pegunungan. Dokter puskesmas merujuk ke RSUP Dr.M.Jamil Padang untuk menentukan diagnosis dan terapi yang tepat.
Pertanyaan :
1. Penyakit apa yang di derita oleh mahasiswa tersebut?
   Jawab :
   Penyakit gondok (Kelenjar Tyroid)
2. Apakah penyebabnya ?
   Jawab :
  Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang  umumnya bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah:
·         Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyakit gondok dapat terjadi karena kinerja kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelenjar tiroid. Hipertiroidisme umumnya disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun.
·         Defisiensi iodin. Iodin dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, serta susu sapi. Karena kekurangan iodin, kinerja kelenjar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan.
·         Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam memanfaatkan iodin.
Di samping penyebab umum di atas, gondok juga dapat terjadi akibat hal-hal berikut:
·         Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid.
·         Pengaruh kanker tiroid.
·         Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
·         Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.
·         Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
·         Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
·         Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.
3. Apa saja pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan menentukan penyakit tersebut ?
   Jawab :
   Diagnosis Penyakit Tiroid
Proses diagnosis penyakit ini membutuhkan beberapa langkah pemeriksaan yang mendetail. Jenis pemeriksaan tersebut meliputi tes darah, USG, pemindaian dengan isotop radioaktif, serta biopsi melalui aspirasi jarum halus.Tes darah yang dianjurkan adalah evaluasi fungsi kelenjar tiroid. Tes ini berfungsi untuk mengukur kadar hormon tiroid dan TSH (thyroid-stimulating hormone) untuk menentukan kondisi hipertiroidisme atau hipotiroidisme yang dialami pasien.Melalui USG dan pemindaian isotop radioaktif, dokter akan mendeteksi ukuran serta jenis benjolan yang dialami pasien. Sementara biopsi melalui aspirasi jarum halus akan memungkinkan dokter untuk mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar